MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar membuka tender bagi perusahaan dari berbagai jenis teknologi untuk Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) sebagai upaya mengurangi volume sampah.
“Kami terbuka dengan semua jenis teknologi untuk PSEL sesuai dengan tawaran investor, makin ramah lingkungan, makin bagus. Ini sesuai arahan KPK agar tidak terpaku di satu teknologi saja,” kata Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, dikutip Senin (26/9/2022).
Pria yang akrap disapa Danny Pomanto ini menjelaskan, tidak menutup kemungkinan PSEL berlokasi di Tempat Pembuangan sampah Akhir (TPA) Tamangapa Antang, Kecamatan Manggala, menggunakan bermacam-macam teknologi disesuaikan dengan jenis sampah.
Menurut Danny, sampah sisa makanan paling banyak menyumbang atau sekira 55% dari keseluruhan sampah di Makassar.
“Sampah sisa makanan itu tidak tepat kalau pakai incenerator. Lebih banyak nanti dipakai BBM untuk operasional karena merupakan sampah basah. Kita mau menghasilkan energi, bukan malah buang energi,” jelasnya.
Danny berharap, PSEL yang ada nantinya multiteknologi karena penanganan sampah organic dan anorganik berbeda. Ia menambahkan, teknologi yang digunakan juga harus ramah lingkungan, sehingga pada akhirnya mampu mengurangi volume sampah secara efisien.
Lebih lanjut, Danny menyampaikan, Kota Makassar sudah punya modal untuk pemilahan jenis sampah yaitu di Bank Sampah Unit ada pada setiap RT maupun RW yang terkoneksi ke Bank Sampah Pusat. Orang nomor satu di Makassar ini menegaskan, dirinya siap mengawal agar PSEL segera terealisasi di Kota Makassar sehingga persoalan dan solusi terkait sampah bisa diatasi segera.
Sebagai informasi, jumlah produksi sampah yang dihasilkan di tahun 2021 diperkirakan mencapai 868 ton per hari. Pada 2022 meningkat hingga mencapai 905 ton per hari masuk ke TPA. Sedangkan untuk timbulan sampah yang dihasilkan tahun 2021 sebanyak 2.643.280 ton. Dan tahun 2024 diprediksi akan meningkat tajam sekitar 4,1 juta ton.(Win)