Dokter Ungkap Penyebab Tahanan Polsek Ujung Pandang Makassar yang Meninggal

oleh -114 views

Makassar, 13 September 2024 – Seorang tahanan bernama Muh Darwis (40) yang ditahan di Polrestabes Makassar dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami masalah kesehatan yang serius. Menurut informasi yang diperoleh, Darwis meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada Kamis sore, 12 September 2024.

Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin, mengungkapkan bahwa Darwis mengalami keluhan kesehatan yang cukup serius sebelum akhirnya dirawat di rumah sakit. “Dia dibawa ke RS Bhayangkara oleh petugas Piket SPKT dan Reskrim Polsek Ujung Pandang setelah mengeluhkan kondisi kesehatannya sekitar pukul 16.30 Wita,” jelas Wahid saat dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut.

Setelah tiba di rumah sakit, Darwis segera ditangani oleh tim medis di Unit Gawat Darurat (UGD). Berdasarkan pemeriksaan awal, dokter mendiagnosis Darwis menderita hipertensi dan maag akut. “Dokter yang menangani menyebutkan bahwa Darwis meninggal karena sakit,” ungkap Wahid, menambahkan bahwa dokter juga merencanakan untuk merujuk Darwis ke Intensive Care Unit (ICU).

Sayangnya, meskipun mendapatkan perawatan intensif, Darwis dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 20.00 Wita. Berita duka ini pun mengejutkan banyak pihak, termasuk keluarga dan rekan-rekan Darwis yang berada di luar.

Setelah menerima kabar tentang meninggalnya Darwis, pihak kepolisian segera menghubungi keluarga almarhum untuk memberikan penjelasan terkait penyebab kematian. Keluarga, termasuk saudara dan istri almarhum, tiba di RS Bhayangkara sekitar pukul 20.15 Wita. Wahid menyampaikan bahwa mereka menerima informasi tersebut dengan baik dan ikhlas. “Mereka menolak untuk dilakukan otopsi dan menandatangani surat pernyataan penolakan otopsi,” tambah Wahid.

Kematian Darwis menambah daftar kasus serupa yang mencuat di kalangan tahanan di berbagai daerah. Kasus ini mengundang perhatian publik mengenai kondisi kesehatan tahanan dan pentingnya pemantauan kesehatan secara berkala bagi mereka yang sedang menjalani proses hukum.

Kepolisian mengingatkan bahwa mereka tetap bertanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan tahanan selama masa penahanan. Kesehatan tahanan, menurut Wahid, menjadi prioritas utama, dan mereka akan terus berupaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Sebagai langkah selanjutnya, pihak kepolisian berencana melakukan evaluasi terhadap prosedur kesehatan yang diterapkan di dalam tahanan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pihak keluarga Darwis juga diharapkan mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam menghadapi kehilangan ini.

Kematian Muh Darwis menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan di dalam sistem penegakan hukum, serta perlunya kerjasama antara pihak berwenang, tenaga medis, dan keluarga dalam memastikan hak-hak dan kesejahteraan tahanan terjamin.(*)