Waspada Cuaca Ekstrem, Dinas PU Makassar Genjot Pengerjaan Drainase

oleh -48 views
oleh

Makassar – Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar melaporkan progres pengerjaan drainase sudah berada di angka 20 persen. Pihaknya terus menggenjot kendati memasuki musim hujan.

Hal Itu dari total target panjang saluran yang akan dibenahi 2022 ini mencapai 17.308,37 m untuk pembangunan baru dan 15.481,8 m untuk rehabilitasi.

“Jadi konstruksi drainase sedang jalan, masih pada progres 10-20%,” ungkap Kabid Drainase, Dinas PU Makassar, Nur Hidayat, Senin (10/10/2022).

Sebagian sisanya tengah berproses lelang tender oleh Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Makassar.

Pihaknya juga memfokuskan pengerjaan di daerah-daerah rawan agar lebih dahulu dirampungkan untuk menganulir titik banjir di Makassar. Adapun titik itu berada di tiga lokasi.

“Ada di Balang Baru, Walawalayya dan Batua,” ungkap Hidayat.

Selain rawan genangan, Hidayat mengatakan titik-titik pengerjaan ini juga merupakan permintaan warga dari hasil Musrembang beberapa waktu lalu. Dimana ini sudah urgen membutuhkan rehabilitasi atau peningkatan sarana.

Mengantisipasi pengerjaan selama musim hujan ini, penyedia jasa telah diarahkan untuk melakukan akselerasi pengerjaan di lapangan.

“Itu dengan cara menambah personel dan peralatan, material selalu ada dan tepat waktu di lapangan,” ujarnya.

Hidayat optimis pengerjaan bisa tuntas di sisa waktu kurang lebih dua bulan ini.

“Harapan kita, ada percepatan terhadap schedule, agar hambatan cuaca bisa diminimalisir,” tandasnya.

Sementara itu BMKG telah memprediksi cuaca ekstrim dengan intensitas hujan lebat singkat akan melanda Makassar dalam beberapa hari ke depan.

“Jadi intensitasnya lebat dengan durasi yang singkat, untuk nilai pengukurannya sendiri dapat kami peroleh besok pagi,” tutur Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Sitti Nurhayati Hamzah.

Dia menerangkan kondisi ini umum terjadi pada masa pancaroba alias peralihan musim. Seluruh pihak diminta tetap hari-hati.

Genangan di beberapa titik disebut potensial terbentuk, namun untuk potensi banjir disebutnya akan rendah. Kecuali untuk wilayah-wilayah yang rawan.

“Ada potensi rendah terjadinya banjir. Namun, harus tetap waspada untuk wilayah yang rawan genangan akibat hujan intensitas sedang yang terjadi sebentar,” ujarnya. (Win)