Dosen Unhas: Program Lorong Wisata Harus Menjadikan Makassar Kota Inklusif

oleh -42 views
oleh

MAKASSAR – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas), Abdullah Sanusi, mengatakan program Lorong Wisata (Longwis) Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar adalah program yang baik.

“Mengisyaratkan bahwa program ini menjadi bagian dari upaya menjadikan Makassar sebagai kota dunia. Dengan konsep kota pintar atau smart city,” kata Abdullah, Minggu (26/6/2022).

Dia mengatakan tantangan untuk mewujudkan program Longwis di setiap kecamatan dan kelurahan tentu saja adalah bagaimana program ini tetap menjadikan pembangunan Makassar inklusif.

“Memberikan manfaat untuk semua lapisan masyarakat,” ujarnya.

Longwis ini juga idealnya menjadi landasan dalam mewujudkan kota dunia dengan penataan dan pengelolaan sampah yang lebih baik, pembenahan sistem penanganan banjir, dan peningkatan koridor hijau kota dengan konsep keberlanjutan.

Untuk mewujudkan ini, kata dia, Wali Kota Makassar perlu membangun koordinasi yang baik bersama seluruh pemangku kepentingan.

“Tentu saja, melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan implementasinya. Jangan menjadikan mereka sebagai objek semata,” kata alumnus program S3 Curtin University Of Technology.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Makassar, Mahyuddin, mengatakan guna mendukung program Longwis, Dinas Kominfo telah mempermudah layanan informasi dengan membuat sejumlah aplikasi.

“Diskominfo Makassar segera implementasikan metaverse untuk mempermudah warga dalam memperoleh layanan secara digitalisasi,” kata Mahyuddin.

Kominfo Makassar akan terus mempersiapkan platform untuk menyatukan aplikasi yang dibuat oleh organisasi perangkat daerah.

Lanjut Mahyuddin, metaverse akan memberikan pelayanan satu kali 24 jam demi mempermudah masyarakat mengetahui bagaimana proses mendapatkan pelayanan.

Kepala Dinas Kearsipan Kota Makassar, Fathur Rahman, mengatakan berbagai upaya menyukseskan Longwis. Salah satunya dengan pembinaan dan edukasi arsip pada kelompok masyarakat di Longwis.

Dalam hal kearsipan, Fathur mengatakan agar masyarakat senantiasa mengikuti tata cara dan aturan penyimpanan kearsipan.

“Karena arsip memiliki bagian penting yang harus mendapat tempat terbaik. Terutama dokumen pentingnya,” katanya. (*)