MAKASSAR – Perumda Parkir Makassar Raya melakukan uji lapangan terkait dengan kondisi kemacetan arus lalu lintas di beberapa ruas jalan.
Hasilnya, aktivitas badan usaha baru dianggap sebagai salah satu penyebab utama terjadinya kemacetan di Makassar. Tidak disertai dengan penambahan volume jalan.
Akibatnya, kendaraan harus parkir di bahu jalan. Belum lagi tidak adanya lahan parkir yang disediakan di sejumlah tempat usaha.
“Peningkatan jumlah kendaraan tak bisa dibendung, serta tidak dibarengi dengan pertambahan ruas jalan. Itulah yang kemudian membuat kondisi ruas jalan macet. Ditambah dengan parkir yang semrawut. Bukan cuma Kota Makassar yang merasakan, tapi semua daerah,” kata Dirut Perumda Parkir Makassar Raya, Yulianti Tomu, dalam keterangannya, Minggu 14 Mei 2023.
Meski begitu, Perumda Parkir tetap berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penataan kendaraan. Khususnya di beberapa ruas jalan yang kerap menimbulkan kemacetan disebabkan parkiran kendaraan di bahu jalan.
Kata Yanti-sapaan Dirut Perumda Parkir Makassar, pihaknya memang diberikan kewenangan untuk melakukaan penataan kendaraan.
“Karena dalam tupoksinya melakukan penataan. Termasuk juga edukasi ke masyarakat. Di dalamnya ada kewenangan untuk melakukan penertiban pada khusus di area parkir yang dimaksud itu,” jelasnya.
Yanti kembali menjelaskan, kemunculan usaha baru itu, memang tidak memiliki lahan parkir. Hanya menggunakan fasilitas umum untuk digunakan sebagai perparkiran. Seperti tepi jalan umum dan drainase. Di atas drainase kerap dijadikan lahan parkir.
Misalnya di depan Toko Satu Sama, Bank BNI di Jalan Kakatua, dan ruas jalan lainnya.
“Munculnya aktivitas ekonomi baru yang kemudian menyebabkan kemacetan. Sehingga kita mengambil alih untuk menata aktivitas parkir dan juga sebagai bentuk pelayanan jasa kepada masyarakat, agar tidak menimbulkan kemacetan yang luar biasa,” kunci Yanti.
Sebelumnya, Tim Reaksi Cepat (TRC) Perumda Parkir Makassar menertibkan parkiran di depan Warkop Az-Zahra di Jalan Bandang. (rull)
