Perumda Air Minum Kota Makassar Ajak Media Lihat Langsung Bendungan Lekopancing

oleh -10 views
oleh

MAKASSAR – Musim Kemarau yang melanda sebagian besar Kawasan Indonesia termasuk Sulawesi Selatan dan ditambah lagi dengan terjadinya Badai El Nino, membuat persediaan Air Baku Perumda Air Minum Kota Makassar menurun drastis.

Menyikapi hal tersebut, Direktur Utama bersama seluruh jajaran Direksi Perumda Air Minum Kota Makassar mengajak para jurnalis beberapa media cetak dan elektronik mengunjungi dan melihat langsung kondisi bendungan Lekopancing yang mulai mengering.

Beni Iskandar menuturkan bahwa kondisi hari ini pada bendungan Lekopancing tinggi airnya sudah menurun sekitar 2 meter dari pelimpahan mercusuar padahal disaat normal ketinggian air bisa mencapai 50 – 100 cm diatas pelimpahan, “tentunya ini sangat mempengaruhi debit air yg masuk ke WTP atau IPA kita yang ada di Panaikang dan Antang,” terang Beni.

Produksi air yang biasanya bisa mencapai 1.300 liter perdetik, saat ini kami hanya bisa memproduksi maksimal sekitar 500-800 liter/detik, “jadi sudah berkurang sekitar 50% dari produksi normal air bersih yang ada sebelumnya”, sambung Beni.

Untuk diketahui bahwa bendungan Lekopancing ini adalah bendung yang menjadi sumber air baku utama yang suplai dari Kabupaten Maros dengan jarak sekitar 28 Kilometer dari Instalasi Pengolahan Air yang ada di Panaikang,

“jika hanya seperti ini debit air yang ada, tentunya sangat tidak memungkinkan bagi kami untuk normalisasi produksi air dan sudah barang tentu sangat berdampak kepada masyarakat khususnya pelanggan yang ada di Utara dan Timur Kota”.

Kegiatan Press Tour ini sendiri dilaksanakan agar rekan-rekan Media bisa melihat langsung dan dapat memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat bahwa memang banyaknya keluhan soal air yang minim saat ini, memang diakibatkan oleh sumber air baku yang menipis akibat musim kemarau yang berkepanjangan serta diperparah oleh Badai El Nino yang membuat nisbi cuaca menjadi sangat panas dan mempercepat penguapan di permukaan air

Sementara itu Aiman Adnan selaku Pj. Direktur Tehnik menambahkan bahwa, konsentrasi keluhan pelanggan memang paling banyak di wilayah Timur dan Utara kota yang sumber airnya dari WTP Panaikang, “ada 9 kecamatan saat ini kena dampak, tapi yang paling parah itu di Kecamatan Tallo, Ujung Tanah, Tamalanrea dan Biringkanaya”, ujar Aiman.

“Jadi saat ini kami optimalkan pengantaran mobil tangki, ada 15 unit yang mengantar ke masyarakat tapi yang kami dahulukan itu Pelanggan PDAM karena mereka tidak dapat air tapi tetap membayar beban, prioritas yang diantarkan adalah tentunya kategori pelanggan dulu tapi tetap masyarakat umum bisa ambil juga jika mobil tangki sudah dilokasi”, kata Aiman.

Beni juga menambahkan bahwa Arahan Bapak Wali Kota Makassar juga sudah memerintahkan agar PDAM Makassar bekerja sama dengan Geologi Universitas Hasanuddin khususnya Geolistrik untuk mencari sumber air yang baru dikedalaman,

“Sumber air yang baru ini berupa air dikedalaman tanah yang anti akan dijadikan tambahan sumber air baku saat musim kemarau, inshaaAllah segera akan kami lakukan pembicaraan dan kerja sama agar bisa dilaksanakan dalam waktu dekat,”tutupnya. (*)